Halo buibuk semuaa…
Di postingan kali ini saya mau share pengalaman pribadi berinvestasi online. Jujur, awalnya takut sih. Apalagi kalau online, saya kuatir data-data pribadi bisa diretas orang dan digunakan sembarangan. Tapi akhirnya saya ketemu dengan salah satu situs online yang aman dan terpercaya. Nah, untuk teman-teman yang baru mau memulai investasi atau bingung mau invest online dimana, yuk baca artikel ini sampai habis yah.
Mengapa memutuskan berinvestasi (lagi)?
Jadi, dulu banget waktu masih jadi mbak-mbak kantoran, saya sdh aktif invest reksadana di salah satu Manajer Investasi di Jakarta. Waktu itu saya invest dengan cara top up per bulan, dan melakukannya selama hampir 3-4 tahun. Imbal yang saya dapatkan cukup lumayanlah. Lalu karena suatu keperluan, akhirnya RD yang sudah terkumpul saya jual semua.
Setelah menikah dan punya anak, kesetiaan saya berinvestasi melorot, hehehe. Apa ya? Mungkin karena merasa sudah ada suami yang siaga untuk nafkah, plus juga kebutuhan anak-anak yang selalu ada aja di cart belanjaan online. Siap dieksekusi kapan pun. Hahaha. Ohya, saya juga menggunakan uang untuk keperluan belajar sendiri, seperti mengambil Certified Diploma Montessori tahun 2019 lalu. Well, don’t judge me. Saya merasa harus upgrade skill lah buat masa depan biar ga jadi katak dalam tempurung. Lagipula, saya memang merasa ilmu tsb sangat terpakai untuk membersamai anak-anak
Oke, jadi balik lagi kenapa memutuskan untuk investasi. Beberapa waktu lalu saya ikut kelas belajar tentang dasar mengelola keuangan keluarga. Disitu, saya mendapatkan file untuk pencatatan keluar masuknya uang per bulan, yang kemudian dapat dianalisa mana pos keuangan yang dirasa terlalu boros dan bisa ditekan untuk mengurangi pengeluaran. Selain itu, dalam kelas, juga dibahas mengenai kebutuhan-kebutuhan masa depan seperti biaya sekolah anak, asuransi, dana darurat, dsb. Teryata, ikut kelas finansial begitu bikin saya seperti tersadar dari tidur panjang. Bahwa semuanya harus dipersiapkan, enggak bisa lagi santai-santai mengandalkan suami. Ya kalau aman terus menerus sih gapapa, tapi masa depan siapa yang tahu. Kalau suami sakit, gak bisa kerja, dan lain-lain (Amit-amit tapi yah!). Lebih baik berjaga-jaga extra buat masa depan kita bersama (atau anak deh).
Eh tapi yang perlu diingat bahwa sebelum memutuskan berinvestasi, perlu banget untuk mengenali profil investasi kita dan kebutuhan. Misalnya kalau masih pemula, sebaiknya jangan dulu main saham. Karena biasanya pemula itu masih konservatif (maunya aman aja) sementara kalau di saham bisa naik turun kita gak tahu, kalau gak cocok begini bisa shock dan parnoan sama nilai saham yang gak terprediksi. Selain itu, lihat juga kebutuhan kita, kalau kebutuhan untuk dana darurat yang perlu “gampang cair” mungkin bisa pilih seperti RD Pasar Uang atau bentuk lain seperti deposito.
Satu lagi, menurutku kunci berinvestasi adalah banyak baca. Karena resiko investasi akan selalu ada, untuk meminimalisir kerugian kita harus belajar segala hal tentang saham dan pasar dagang. Dengan banyak baca, kita akan lebih banyak tahu. Untuk sekarang saya masih cukup nyaman dengan RD, sembari belajar juga cara kerja bentuk investasi lain, seperti saham dan obligasi. Dengan memahami resiko investasi, kita akan lebih paham tindakan apa yang tepat untuk kita ambil terkait dengan investasi kita. Knowlege is power, buibuk!
Investasi di reksadana apa?
Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di pasar modal dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Modal yang berasal dari sekumpulan investor ini diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan yaitu Saham, oblogasi, dan pasar uang.
Terdapat empat jenis reksadana berdasarkan resikonya, yaitu:
1. Reksadana Pasar Uang
2. Reksadana Pendapatan Tetap
3. Reksadana Campuran
4. Reksadana Saham
Reksadana Pasar uang memiliki resiko paling rendah, sedangkan Reksadana saham memiki resiko tertinggi. Perlu diingat, dalam investasi berlaku rumus high invest high return, dimana imbal yang bisa didapat berbading lurus dengan resiko investasi. Untuk pemula, reksadana pasar uang lebih disarankan karena resikonya yang rendah, sekaligus kita bisa menjajal dulu pengalaman berinvestasi di reksadana.
Saya sendiri memilih untuk investasi di reksadana karena sistemnya bisa seperti menabung alias di top up tiap bulan. Modalnya juga mulai dari Rp 100ribuan saja. Yang saya pilih disini adalah Reksadana Pendapatan Tetap dan Reksadana Campuran. Dua Reksadana ini tujuannya adalah dana pendidikan, untuk saya dan anak. Saya? Iya, hahaha, saya mau sekolah lagi (mudah-mudahan) lanjut ambil magister. Semoga dimudahkan ya 🙂
Satu lagi untuk pendidikan anak. Oh ya, pendidikan anak ini adalah kebutuhan yang sudah pasti dan bisa diprediksi. Artinya, kita bisa hitung kapan anak akan masuk sekolah dan mulai bisa menghitung dana yang dibutuhkan. Paling gampangnya hitung mundur dari anak masuk kuliah.
Contoh: Sola sekarang 3 tahun, berarti
– Usia 5 tahun masuk TK, berarti saya punya waktu 2 tahun utk menyiapkan dana
– Usia 7 tahun masuk SD. Oke, 4 tahun invest udah berasa deh lamanya
– Usia 12 tahun masuk SMP. Sabar..masih panjang ya investnya
– Usia 15 tahun masuk SMA. Tetep semangat top up meskipun kayanya bakal banyak godaan nih
– Usia 18 tahun masuk kuliah. Ahh akhirnya udah mau kuliah, siap-siap cairin dana
(jangan lupa, Le, ini baru anak pertama…hitungan buat anak kedua udah antri hahaha)
Nah, berdasarkan jangka waktunya kita juga bisa menentukan mau invest yang mana. Untuk dana kuliah yang akan digunakan diatas 10 tahun bisa diinvestasikan di Reksadana Saham, sedangkan untuk masuk TK yang masanya lebih pendek bisa diinvestasikan di Reksadana Pendapatan Tetap. Kalau saya, karena rencana penggunaan dananya dalam jangka 3-5 tahun maka saya memutuskan invest di Reksadana Campuran dan Pendapatan Tetap. Beda keduanya apa? Setau saya bedanya adalah di instrumen mana dana tsb akan disebarkan. Boleh bantu share di komen kalau temen-temen tahu yang lainnya juga ya 🙂
Investasi di mana?
Mau investasi RD paling gampang datang langsung ke agen penjual, yaitu Bank. Tapi di tengah pandemi begini, mana berani saya keluar-keluar. Apalagi masih ada balita dan bayi di rumah ini. Pilihan lain investasi di marketplace, yang saya tahu toped dan bukalapak. Tapi, saya kurang sreg, karena di sini biasa belanja, terus kalau transaksi apakah gak gimana-gimana. Oke, ini hanya preferensi saya aja ya hehehe.
Lalu, saya ketemu dengan www.bareksa.com yang merupakan situs online investasi terpercaya, mudah dan aman. Semudah belanja online, begitu klaimnya. Dan memang iya, mudah banget. Saya akhirnya mengunduh aplikasinya di ponsel dan mendaftar akun di situ. Sebagai platform investasi, Bareksa sudah ada sejak 2013. Tentunya juga sudah mengantongi lisensi APERD dari OJK sejak tahun 2016.
Kenapa Bareksa?
Menurut saya yang masih butiran debu di kancah per-investasi-an, Bareksa ini cukup lengkap. Saya jabarkan berikut ini:
- Daftarnya gampang, hanya perlu aplikasi dan melengkapi data diri. Tidak perlu keluar rumah sama sekali.
- Menyediakan 150++ produk reksadana terdaftar, manajer investasinya juga banyak. Tinggal pilih, banding-bandingin, dan yang penting rajin membaca masing-masing RD
- Tidak hanya reksadana, kita bisa juga membeli Surat Berharga Negara (SBN) disini dan bagi yang mau Umroh ada program tabungan Umroh Bareksa.
- Buat pencinta emas, ada fitur Bareksa Emas, tapi kayaknya sekarang masih dalam pengembangan (akan saya update lagi untuk ini)
- Tersedia banyak artikel yang membantu menambah pemahaman. Yang penting rajin baca, baca, dan baca.
- Tersedia simulasi perhitungan reksadana, jadi kita bisa mendapatkan prediksi berapa yang akan kita terima setelah periode tertentu
- Ada wadah belajar bersama di Facebook. Beneran deh, saya banyak nanya dan baca-baca pertanyaan dan komentar-komentar orang disini. Biar semakin paham lika-liku reksadana.
- Bayarnya gampang, tinggal transfer saja pakai mobile banking atau OVO (juara deh!). Sejauh ini saya transaksi pembelian saja, belum pernah transaksi menjual. Ya kan mau sampai 3 tahun minimal baru dilepas.
Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat ya. Btw, kalau saya bikin rangkuman kelas finansial yang saya ikutin kemaren pada mau gak ya? Komen ya di bawah 🙂
Disclaimer:
- Saya bukan expert, hanya ibu rumah tangga yang sedang belajar berinvestasi
- Ini bukan sponsored post, murni pendapat dan pengalaman pribadi
Dari dulu saya masih ga paham reksadana, bahkan ketika seorang teman menawarkan bergabung saya tolak mentah-mentah. Ternyata banyak keuntungan dan manfaat berinvestasi melalui reksadana ini ya kak. Untungnya kakak menjelaskan secara detail sehingga saya jadi lebih paham. Jadi ingin nyobain juga
Sudah lama dengar tentang Bareksa ini, tapi belum kunjung coba juga. Menarik ya, aplikasinya lengkap. Jadi bisa langsung belajar tentang reksadana di aplikasinya juga. Makasiih sharingnya mbaak!
Untuk memutuskan sesuatu memang butuh ilmu. Tulisan ini bisa menjadi referensi buat tambahan ilmu apa itu Reksadana
Katanya Reksadana memang bagus untuk tempat berinvestasi. Raditya Dika juga pernah bilang disalah satu video nya di Youtube.
aku mungkin orang kekinian yang jadul sampai ga tau ada investasi model now yang pakai aplikasi..wkwkwk wes, ntar aku pelajari lagi deh mbah lena
Wah menarik banget kak, aku dari dulu mau mulai investasi tapi bingung investasi apa. Kayaknya ini menarik banget, bisa dicoba 😀
Ooo ternyata seperti itu reksadana, aku pun baru mulai berinvestasi. Terimakasih untuk penjelasannya ya mba, detail sekali
kemarin ini investasi ini sempet rame lagi ya, yang saham sih yang rame hahaa gara2 sempet naik lagi setelah sekian lama turun, saya sih sejauh ini cuma berani di SBN aja karena nggak banyak juga dananya 🙂
wah saya baru tahu macam-macam investasi reksadana ini, penting banget buat calon mom kayak saya mba untuk mengelola biaya sekolah anak yang belakangan ini saya perhatikan cukup mahal jika ingin mendapatkan kualitas sekolah yang diharapkan. wajib mulai berinvestasi niy
jika sudah berkeluarga wajib nih investasi, sudah lama sih tertarik sama investasi reksadana tapi masih maju mundur aja nih hehe
Keren mbak, selalu upgrade ilmu…
Btw, untuk masalah investasi di Reksadana saya kurang paham caranya gimana dan biasanya saya selalu membaca artikel teman2 atau tanya langsung pada mereka yang sudah berpengalaman
Kalau aku emg suka belajar investasi macam emas kalau Bareksa baru denger nih, tapi kemudahan untuk akses dari e-commerce sepertinya bakal memudahkan ku untuk try juga deh
Jadi ingat, Bapakku juga dulu juga mempelajari Reksa Dana dan mulai mempraktekkannya.
Dan memang ilmu harus dipraktekkin biar tau jenis resiko yang diberikan. Hihii…doanya siih, semoga yang baik-baik yaa…
mbaaa aku juga pernah main reksadana hehehe seru buat pengaalaman eh udah tak ambil pas asa kebutuhan.
Aku juga udah download bareksa, tp baru pake yg reksadana aja, cobain dikit2.. walau progressnya agak lama sih karena nominalnya masih kecil.. hehe